Memasuki lanjut usia merupakan periode akhir dalam rentang kehidupan
manusia di dunia ini. Banyak hal penting yang perlu diperhatikan guna
mempersiapkan memasuki masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya. Kisaran
usia yang ada pada periode ini adalah enam puluh tahun ke atas. Ada
beberapa orang yang sudah menginjak usia enam puluh,tetapi
tidak menampakkan gejala-gejala penuaan fisik maupun mental. Oleh
karena itu, usia 65 dianggap sebagai batas awal periode usia lanjut pada
orang yang memiliki kondisi hidup yang baik.
Karakteristik
1. Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis.
2.
Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini
sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang mengaggapnya sebagai
hukuman.
3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan.
4.
Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap
orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan karena energinya sudah
melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih menghormati orang yang
berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar.
5. Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia lanjut.
6. Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang lebih muda.
7. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
8. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk memperlambat penuaan.
Tugas Perkembangan
1.
Menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik. Misalnya adanya perubahan
penampilan pada wajah wanita, menggunakan kosmetik untuk menutupi
tanda-tanda penuaan pada wajahnya. Pada bagian tubuh, khususnya pada
kerangka tubuh, mengerasnya tulang sehingga tulang menjadi mengapur dan
mudah retak atau patah.
2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga.
3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
4. Menjalin hubungan dengan orang-orang disekitarnya.
5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
6. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis.
Perkembangan Fisik
Kebanyakan
perubahan fisik pada lansia mengalami hal yang sama, misalnya rambut
yang memutih, kulit keriput, dan gigi yang tanggal. Pada periode ini
penurunan fungsi organ tampak jelas.
Otak dan sistem syaraf
Sistem
syaraf berubah dengan tanda adanya penurunan kecepatan belajar sesuatu
yang diikiti dengan menurunnya kemampuan intelektual. Beberapa peneliti
memperkirakan 5 sampai 10% neuron akan berhenti tumbuh sampai kita
mencapai usia 70 tahun, setelah itu hilangnya neuron menjadi dipercepat.
Aspek yang signifikan dari proses penuaan adalah pada neuron-neuron
yang tidak mengganti dirinya sendiri yang menyebabkan hilangnya sebagian
kecil kemampuan pada masa dewasa akhir.
Isi Perut
Mengalami
perubahan bentuk karena berhentinya pertumbuhan khususnya ditandai dan
diketahui lewat limpa, hati, alat reproduksi, jantung, paru-paru,
pankreas, dan ginjal. Perubahan yang paling besar terjadi pada jantung
dengan tanda bertambahnya ukuran jantung sesuai dengan bertambahnya usia
dan terus tumbuh bahkan sampai setelah tubuh berhenti bekerja.
Perubahan Fungsi Fisiologis
Berkurangnya
tingkat metabolisme dan menurunnya kekuatan otot-otot juga
mengakibatkan pengaturan suhu badan menjadi sulit. Selain itu, pada usia
lanjut terjadi penurunan dalam jumlah waktu tidur yang diperlukan dan
kenyenyakan tidurnya. Orang usia lanjut pada umumnya menderita gangguan
susah tidur (insomnia). Lalu, perubahan dalam pencernaan mungkin
merupukan perubahan yang paling kelihatan dalam fungsi pengaturan
pencernaan. Kesulitan dalam makan sebagian diakibatkan pada gigi yang
tanggal yang merupakan gejala umum bagi orang usia lanjut dan juga
karena daya penciman dan perasa yang menjadi kurang tajam. Sehingga
menyebabkan jenis makanan yang paling lezat menjadi terasa tidak enak.
Perkembangan sensori
Perubahan
sensori fisik pada masa dewasa akhir melibatkan semua indera pada
manusia. Kebanyakan perubahan mulai terlihat pada dewasa madya tapi
lebih terlihat jelas pada masa dewasa akhir. Pada usia lanjut fungsi
seluruh organ pengindraan kurang mempunyai sensitifitas dan efisiensi
kerja dibandingkan yang dimiliki oleh orang yang lebih muda. Lebih
lanjut lagi, pemakaian kaca mata dan alat bantu dengar hampir secara
sempurna dapat mengatasi kerusukan indera melihat atau kehilangan
pendengaran.
Sistem peredaran darah
Tidak lama berselang
terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dengan
seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat.
Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul,
jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada masa
dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang
sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas
meningkat bukan menurun (Fozard, 1992).
Meningkatnya tekanan darah
yang terjadi akibat bertambah kerasnya dinding pembuluh arteri aorta dan
pusat merupakan gejala umum bagi orang yang berusia lanjut.
Sistem pernafasan
Kapasitas
paru-paru akan menurun pada usia 20 hingga 80 tahun sekalipun tanpa
penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan
diafragma melemah. Meskipun begitu, berita baiknya adalah bahwa orang
dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihan-latihan
memperkuat diafragma.
Seksualitas
Penuaan menyebabkan beberapa
perubahan penurunan dalam hal seksualitas manusia, dan terdapat
perubahan yang lebih banyak pada laki laki dari pada perempuan. Rubin
(Harlock,...) mengatakan bahwa hubungan seksual tidak mungkin berhenti
secara otomatis pada usia berapapun. Mereka yang tidak melakukan
hubungan seksual pada usia lanjut, biasanya disebabkan oleh penyakit
yang diderita pasangannya.
Kesehatan
Semakin tua, kemungkinan
terkena beberapa penyakit atau penurunan kondisi tubuh semakin
meningkat. Penyakit yang biasanya menyerang usia lanjut adalah radang
sendi dan osteoporosis.
Perkembangan Kognitif
Fungsi Kognitif
Perdebatan tentang Penurunan Intelegensi
Isu
mengenai penurunan intelektual selama tahun-tahun dewasa merupakan
suatu hal yang provokatif. David Weschler (1972), yang mengembangkan
skala intelegensi Weschler, menyimpulkan bahwa masa dewasa dicirikan
dengan penurunan intelektual karena adanya proses penuaan yang dialami
setiap orang. Namun, menurut Horn (1980) ada beberapa kemampuan yang
menurun (kecerdasan yang mengalir) sementara kemampuan lainnya tidak
(kecerdasan yang mengkristal)
Kecepatan Memproses, Mengingat, Dan Memecahkan Masalah
Sekarang
telah diterima secara luas bahwa kecepatan memproses informasi
mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada juga beberapa bukti yang
menunjukkan bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan
kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya dan secara
efektif menggunakan imajinasi mentalnya di dalam ingatan.
Meskipun
kecepatan memproses informasi kita secara pelan-pelan menurun pada masa
dewasa akhir, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini.
Dan ketika penurunan itu terjadi, hal ini tidak secara jelas menunjukkan
pengaruhnya terhadap kehidupan kita di dalam beberapa segi yang
substansial.
Penggantian pengalaman mungkin bisa menjelaskan
bagaimana orang-orang yang lebih tua mempertahankan
keterampilan-keterampilan mereka pada beberapa wilayah-wilayah kognitif,
diantaranya ingatan dan pemecahan masalah. Jika kita mengamati ingatan
dan pemecahan masalah di dalam dunia nyata, kita mungkin menemukan
sedikit penurunan pada masa dewasa akhir.
Pendidikan, Pekerjaan, dan Kesehatan
Pendidikan,
pekerjaan, dan kesehatan adalah tiga komponen yang paling berpengaruh
dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa lanjut. Pada saat ini
mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih baik. Pendidikan memiliki
korelasi positif dengan skor-skor pada tes-tes intelegensi. Orang-orang
dewasa lanjut mungkin melanjutkan pendidikan untuk sejumlah alasan.
Pengalaman
kerja menekankan pada orientasi kognitif. Peningkatan penekanan pada
proses informasi di dalam pekerjaannya mungkin mempertinggi kecakapan
intelektual individu. Sedangkan, kesehatan yang buruk berkaitan dengan
tes-tes intelegensi pada masa dewasa akhir. Olahraga terkait dengan
perbaikan fungsi kognitif diantara orang-rang dewasa usia lanjut.
Fase Penurunan
Hipotesis
fase penurunan (terminal drop hypotesis), yang menyatakan bahwa
kematian didahului oleh suatu pengurangan fungsi kognitif kira-kira pada
suatu periode 5 tahun pertama sebelum kematian. Jadi jarak dari
kematian pada suatu populasi yang kemudian meninggal seharusnya
berkorelasi dengan kemampuan pada tes-tes fungsi kognitif yang diberikan
pada mereka sepanjang periode kritis 5 tahun.
Pada
penelitian-penelitian yang membandingkan orang-orang dewasa lanjut dan
dewasa muda yang mungkin berada pada periode 5 tahun dari kematiannya.
Penyakit-penyakit kronis yang dialami orang-orang dewasa lanjut ini
mungkin dapat menurunkan motivasi, kewaspadaan serta energi untuk
menunjukkan kompetensi mereka ketika menjalankan tes fungsi kognitif.
Kebijaksanaan
Kebijaksanaan
merupakan pengetahuan seseorang ahli mengenai aspek-aspek praktis dari
kehidupan yang memungkinkan munculnya keputusan yang bermutu mengenai
hal-hal yang penting dalam kehidupan. Satu aspek dari kebijaksanaan yang
terlihat meningkat saat orang beranjak tua adalah ia menjadi lebih
fleksibel di dalam mengubah dan mengakomodasi tujuan-tujuan hidup
terhadap keadaan kehidupan yang baru dan kondisi-kondisi pribadi yang
baru (Brandstadter & Renner, 1990). Orang-orang dewasa lanjut
seperti halnya mereka yang lebih muda lebih cenderung mencari kepuasan
dari pada mencari kesenangan yang sukar diperoleh (Dittman-Kohli,1992)
Penalaran Mekanik Dan Penalaran Pragmatis
Penalaran
mekanik merupakan perangkat keras dari pikiran dan merefleksikan
rancangan neurofisiologis dari otak yang berkembang secara evolutif.
Pada tingkat operasional, penalaran kognitif melibatkan kecepatan dan
ketepatan memproses, termasuk masukan sensoris, ingatan visual dan
motorik, pembedaan, perbandingan, dan pengkategorisasian. Karena
pengaruh yang kuat dari faktor biologis, hereditas, dan kesehatan pada
penalaran mekanik, maka penurunan penalaran mekanik menjadi mungkin
seiring dengan proses penuaan.
Sebaliknya penalaran pragmatis
(cognitive pragmatis) merujuk pada dasar kultural ”perangkat lunak” dari
pikiran. Pada tingkat operasional, penalran pragmatis termasuk
keterampilan membaca, menulis, berbahasa, kualifikasi pendidikan,
keterampilan-ketrampilan profesional, dan juga tipe-tipe pengetahuan
mengenai diri dan keterampilan-ketrampilan hidup yang membantu kita
untuk menguasai dan mengatasi kehidupan.
Karena pengaruh yang kuat
dari kebudayaan, terhadap penalaran pragmatis maka peningkatan penalaran
pragmatis pada usia lanjut menjadi mungkin. Penalaran ini akan tetap
meningkat pada usia lanjut meskipun dengan adanya penurunan pada
penalaran mekanik.
Pekerjaan dan Pensiun
Pekerjaan
Pria
lanjut usia biasanya lebih tertarik pada jenis pekerjaan yang statis
daripada pekerjaan yang bersifat menantang,. Akibatnya, mereka lebih
puas pada pekerjaannya daripada orang yang lebih muda. Beberapa orang
tetap mempertahankan produktivitasnya sepanjang kehidupannya.
Orang-orang dewasa lanjut ini mungkin mengikuti agenda pekerjaan yang
melelahkan bagi pekerja yang lebih muda.
Pensiun
Robert Atchley (1976) menggambarkan 7 fase pensiun yaitu:
- Fase jauh (remote). Kebanyakan individu melakukan sesuatu untuk mempersiapkan fase pensiun
- Fase dekat (near), pekerja mulai berpartisipasi dalam program pra-pensiun
-
Fase bulan madu, mereka melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan
sebelumnya dan menikmati aktivitas dengan waktu luang yang lebih banyak.
- Fase kecewa, orang berusia lanjut menyadari bahwa bayangan pra-pensiun mereka tentang fase pensiun tidak realistis.
- Fase reoreientasi, mulai mengembangkan alternatif kehidupan yang lebih realistis
- Fase stabil, sudah memutuskan apa yang mereka pilih dan bagaimana menjalani pilihan tersebut.
- Fase akhir, peran mereka sudah bergantung karena mereka sudah tidak dapat berfungsi secara mandiri.
Kesehatan Mental
Keseahtan
mental tidak hanya dilihat dari ketidakhadiran gangguan-gangguan
mental, berbagai kesulitan dan frustasi, tetapi juga merefleksikan
kemampuan seseorang untuk menghadapi masalah-masalah kehidupan dengan
cara efektif dan memuaskan.
Depresi
Depresi yang dimaksud
adalah suatu gangguan suasana hati dimana individu merasa sangat tidak
bahagia., kehilangan semangat, dan bosan. Orang yang menderita depresi
seperti ini mudah kehilangan stamina, tidak merasa sehat, nafsu makan
kurang, lesu, dan kurang bergairah.
Kecemasan
Gangguan
kecemasan adalah gangguan psikologis yang dicirikan dengan ketegangan
motorik (seperti gelisah dan gemetar), hiperaktivitas (pusing, jantung
berdebar, atau berkeringat), dan pikiran yang mencemaskan. Penelitian
membuktikan bahwa orang usia lanjut memiliki kemungkinan yang lebih
tinggi untuk mengalami gangguan kecemasan daripada depresi (George dkk,
1988)
Perkembangan Sosio-Emosional
Fase Akhir Erikson
Erik
Erikson (1968) memandang tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu
masa untuk melihat kembali apa yang telah kita lakukan dengan kehidupan
kita. Menurut teori perkembangan psikososial Erikson, periode dewasa
akhir seharusnya telah mencapai integritasnya. Integritas disini
diartikan sebagai satu tahap dimana individu yang berada pada periode
dewasa akhir merasakan dan mengalami kepuasan dalam menjalani
kehidupannya. Jika usia lanjut tidak dapat mencapai integritas maka akan
merasakan keputusasaan, penyesalan terhadap apa yang ia perbuat atau
yang tidak dapat diperbuat selama hidupnya sehingga merasa takut
menghadapi kematian.
Stereotipe pada Orang Usia Lanjut
Orang
berusia lanjut mungkin tidak dipekerjakan untuk pekerjaan yang baru atau
dikeluarkan dari pekerjaan yang lama karena dianggap terlalu kaku.
Mereka mungkin ditolak secara sosial, karena dipandang sudah pikun dan
membosankan. Orang usia lanjut mungkin disingkirkan dari kehidupan
keluarga karena dipandang sebagai sosok yang sakit dan parasit.
Persepsi-persepsi ini memang sangat tidak berkeprimanusiaan, tetapi
seringkali terjadi secara nyata dan menyakitkan.
Kepuasan Hidup
Kepuasan
hidup adalah kesejahteraan psikologis secara umum atau kepuasan
terhadap kehidupan secara keseluruhan. Kepuasan hidup mempengaruhi
kesejahteraan psikologis pada orang dewasa lanjut. Pendapatan,
kesehatan, suatu gaya hidup yang aktif, serta jaringan pertemanan dan
keluarga menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup
pada usia lanjut.
Partisipasi Sosial
Dengan makin
bertambahnya usia seseorang, maka partisipasi sosialnya semakin
berkurang dan cakupannya juga menyempit. Terdapat banyak alasan mengapa
partisipasi seseorang dalam kegiatan sosial menurun sejalan dengan
bertambahnya usia. Alasan kesehatan menurun, yang secara umum biasa
digunakan alasan pokok.
Kerawanan Sosial (social hazard)
Ada beberapa kerawanan yang khas pada usia lanjut yaitu :
•
Menerima adanya stereotipe tentang usia lanjut yang diberikan
masyarakat. Hal ini membuat para orang usia lanjut merasa inferior.
•
Perasaan tak berdaya dan inferior yang disebabkan oleh perubahan fisik
dan penurunan daya tarik maupun karena perasaan ditolak oleh masyarakat.
• Tidak mau melepaskan atau mengganti gaya hidup yang lama.
•
Menyadari bahwa mereka mulai menjadi pelupa, sulit mempelajari hal-hal
baru lalu menarik diri dari aktifitas-aktifitas yang bersifat
kompetitif.
• Perasaan bersalah karena tidak menyumbangkan tenaga lagi bagi masyarakat.
• Pendapatan yang berkurang mengurangi kesempatan untuk kegiatan-kegiatan diwaktu luang.
• Kurangnya kontak sosial karena kesehatan yang tidak memungkinkan atau keadaan finansial yang terbatas.
PERSPEKTIF ISLAM
Fase
lanjut usia yang dalam islam disebut arzal al-‘umr atau disebut juga
syuyukh, yang berarti fase ketika melewati masa puncak kekuatan fisik
lalu menurun kembali menjadi tidak berdaya. Pada fase ini pula ditandai
dengan menurunnya kemampuan memori sehingga tak mampu lagi mengingat
secara baik berbagai informasi yang ernah diperoleh dan disimpan
sebelumnya.
Tugas perkembangan menurut pandangan Islam:
1.
Terinternalisasi sifat-sifat rasul yang agung, sebab Nabi Muhammad SAW
diangkat menjadi rasul ketika usianya menginjak 40 tahun. Sifat-sifat
yang dimaksud seperti jujur, dapat dipercaya, menyampaikan kebenaran,
dan memiliki kecerdasan spiritual.
2. Meningkatkan kesadaran akan peran sosial dengan niatan amal salih.
3. Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT, melalui perluasan diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunnah.
4. Mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kematian.
Pada
fase ini, seseorang terkadang tidak mampu mengaktualisasikan
potensinya, bahkan kesadarannya menurun atau bahkan menghilang. Kondisi
ini disebabkan oleh menuanya syaraf-syaraf dan organ-organ tubuh
lainnya, sehingga terjadilah kepikunan (al-haram).ketika orang berusia
lanjut mengalami kepikunan maka ia terbebas dari tuntutan agama seperti
shalat, puasa, dan ibadah-ibadah lain.
Kesimpulan
Ada pebedaan
perubahan individual yang menonjol sebagai akibat dari usia lanjut,
dengan penuaan yang bersifat fisik mendahului penuaan psikologis yang
merupakan kejadian yang bersifat umum. Perubahan fisik termasuk
perubahan dalam penampilan, perubahan yang berada pada sistem organ
dalam, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan pada sistem syaraf,
perubahan penampilan, dan kemampuan seksual. Perubahan yang bersifat
sangat umum terhadap kemampuan motorik, termasuk perubahan kekuatan
fisik dan kecepatan dalam bergerak, bertambahnya waktu yang diperlukan
untuk belajar keterampilan, konsep dan prinsip baru, dan ada
kecenderungan sikapnya canggung dan kikuk. Sementara itu banyak hal- hal
yang menyebabkan perubahan kemampuan mental, kurangnya rangsangan
lingkungan dan kurang motivasi terhadap kesadaran mental yang ada untuk
membedakan kondisi yang paling bersifat umum dan paling serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar